
Soft Skill dan Hard Skill – Keterampilan khusus seolah sudah menjadi harga mati bagi seseorang agar memiliki keunggulan ketika melamar pekerjaan. Hal itu dikarenakan perusahaan tak mau salah memilih karyawan, sehingga selain menerapkan kriteria calon karyawan yang sulit. Perusahaan juga memiliki ketentuan tersendiri terkait kemampuan pelamar kerja yang menginginkan pekerjaan dari mereka.
Soft skill dan hard skill menjadi istilah yang sangat familiar bagi dunia kerja, terutama bagi pelamar serta pencari kerja. Jika ingin melamar pekerjaan, dalam CV biasanya dicantumkan agar perekrut pekerja tahu apakah pelamar memenuhi syarat yang diajukan oleh perusahaan atau tidak, meski demikian tak semua orang tahu bagaimana mengisi keahlian apa saja di dalamnya. lantas, apakah itu softskill dan hardskill ? yuk simak penjelasannya!
Apa itu soft skill?
Soft skill merupakan kemampuan yang memiliki ciri khas. Soft skill biasanya lebih sulit dinilai karena cenderung subjektif.
Kita bisa mengatakan bahwa si A pintar desain grafis karena berhasil mendapat nilai 97 di mata kuliah Desain Komunikasi Visual.
Namun, kita tidak bisa mengatakan bahwa si B mendapat nilai 90 untuk leadership skill-nya.
Nah, soft skill biasanya identik dengan kecerdasan emosional (EQ). Selain EQ, kemampuan ini juga identik dengan empati dan kemampuan interpersonal.
Baca juga: Unisma Career Days 2022 : Bekali Mahasiswa Soft Skill dan Kompetensi
Contoh soft skill
Berikut ini merupakan contoh soft skill yang sering di lirik oleh para perusahaan
- Communication
- Leadership
- Flexibility
- Critical thinking
- Creative thinking
- Global citizenship
- Innovation
- Persuasion
- Problem solving
- Professional ethics
- Time management
- Self-management
- Teamwork
Soft skill di atas sangat bermanfaat untuk menunjang hard skill yang kita miliki.
Meskipun kita sangat mahir coding, kita akan kesulitan untuk memecahkan masalah di tempat kerja tanpa critical thinking dan problem solving skill yang mumpuni.
Apa itu hard skill?
Hard skill merupakan kelompok kemampuan yang memiliki ciri khas tertentu. Cirinya yang paling khas adalah mudah dinilai.
Selain itu, hard skill biasanya dapat dipelajari melalui pengajaran sekolah, pelatihan, membaca buku, dan lain-lain.
Skill ini biasanya mudah dilihat oleh recruiter karena dapat dinilai. Misalnya, nilai akhir kuliah, kemampuan menggunakan aplikasi tertentu, dan lain-lain.
Kemampuan ini tentu penting agar kamu bisa lebih mudah menyelesaikan pekerjaan. Hard skill biasanya identik dengan kemampuan inteligensi (IQ).
Contoh hard skill
Setiap bidang profesi pasti membutuhkan hard skill yang berbeda. Berikut merupakan beberapa contoh hard skill dari berbagai bidang yang berbeda.
- cloud computing
- artificial intelligence
- people management
- UI/UX design
- UX research
- mobile application development
- video production
- sales leadership
- translation
- audio production
- computer programming
- language proficiency
- copywriting
- project management
- product design
- 3D design
- motion graphics
- software development
- graphic design
Hard skill dan soft skill, keduanya sama-sama penting
Mungkin ada yang berpikir hard skill lebih penting daripada soft skill. Karena hard skill bisa membantu kita bekerja dengan baik. Tapi soft skill juga nggak kalah penting, lho. Charles Riborg menuliskan di laporannya yang berjudul A Study of Engineering Education bahwa 85% kesuksesan dalam pekerjaan didukung oleh soft skill, sedangkan 15%nya didukung oleh hard skill.
Di tahap melamar kerja, hard skill bisa membuat kamu diundang interview karena memenuhi kualifikasi yang ada. Tapi, softskill bisa membuatmu lolos interview dan diterima kerja. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, kamu bisa menjawab rentetan pertanyaan wawancara dengan baik. Dan dengan hard skill yang baik, kamu bisa membuktikan kalau keahlianmu sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan.
Ketika sudah bekerja, hard skill tentu saja membantumu menyelesaikan pekerjaan. Tapi softskill membantumu bertahan serta berkembang. Dalam bekerja, pasti diperlukan koordinasi, komunikasi, problem solving, dan lainnya. Dengan softskill yang baik, masalah-masalah pekerjaan bisa kamu selesaikan dengan baik.
Jadi, hardskill dan softskill sama-sama penting untuk dipelajari da dikembangkan, ya. Karena kombinasi keduanya sangat berpengaruh untuk pekerjaan.
—
Itulah pembahasan tentang perbedaan hardskill dan softskill, lengkap dengan contoh hard skill dan juga contoh soft skill. Kamu bisa belajar atau mengembangkan soft skill dan hard skill dengan mengikuti pelatihan di iblu academy, eits dan menariknya, ada sertifikasi nasional dan internasional juga loh.
Iblu-academy bisa jadi pilihan yang tepat untukmu. Di pelatihan ini, kamu bisa belajar keterampilan dari pekerjaan tertentu secara lengkap dan spesifik. Selain itu, kamu juga akan belajar bersama instruktur yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya. Tunggu apa lagi? Yuk, upgrade kualitas diri bersama Iblu-academy!